3 Langkah Mengukur
Diameter Blok Silinder +
Gambar Ilustrasi
Semua orang tahu ketika
blok silinder aus sedikit saja,
maka akan menyebabkan tenaga mesin
berkurang hingga mengeluarkan asap putih. Namun, untuk menyimpulkan bahwa blok
silinder masih bagus atau sudah aus, tidak bisa dilakukan secara tebak-tebakan.
Melainkan harus ada bukti pengukuran pada blok silinder,
untuk menemukan pengukuran itu kita harus bisa mengukur
diameter silinder. Ketika diameter silinder sudah
diukur, nanti data tersebut bisa digunakan untuk mencari tahu keausan dan
keovalan blok silinder.
Lalu bagaimana cara
mengukur diameter blok silinder ? apakah sama seperti mengukur diameter komponen
lain menggunakan mikrometer atau bahkan vernier
caliper ? mari kita
bahas bersama-sama.
Cara Mengukur Diameter
Silinder
Untuk mengukur
diameter silinder, sebenarnya kita bisa menggunakan alat apapun seperti
mikrometer ataupun jangka sorong. Tapi mengukur diameter silinder itu tidak
hanya dilakukan pada satu titik, setidaknya ada 6 titik pengukuran dalam satu silinder.
Kalau kita gunakan jangka
sorong maka maksimal
kita hanya bisa mengukur diameter
silinder bagian atas.
Selain itu, ketelitian juga menjadi alasan mengapa untuk mengukur diameter silinder
itu
diperlukan alat khusus. Alat ini dikenal
dengan “cylinder bore gauge”, yakni alat ukur khusus mengukur
diameter dalam menggunakan dial gauge sebagai penunjuk.
Memangnya bisa dial gauge untuk mengukur
diameter ?
Itulah sebabnya
anda membaca artikel
ini, ini karena
ada teknik khusus
dalam melakukan pengukuran
diameter silinder menggunakan cylinder bore gauge.
1.
Pertama cari tahu diameter standar
blok silinder
Langkah awal, anda
perlu mencari tahu berapa diameter standar dari blok mesin yang akan diukur. Ini dibutuhkan untuk proses kalibrasi
cylinder bore gauge,
anda bisa mencarinya pada service literature mobil yang bersangkutan atau anda bisa
mengukur salah satu blok silinder menggunakan jangka sorong.
2.
Kalibrasi cylinder bore gauge
Misal diameter
standar adalah 62,8 mm maka pilih replacement rod dengan panjang
60 mm dan replacement washer
dengan tebal 3 mm. sehingga panjang replacement rod + washer adalah 63 mm. kita pilih yang lebih besar
dari diameter standa
karena keausan silinder
pasti memiliki diameter yang lebih besar.
Setelah anda merangkai replacement rod, replacement wahser dan dial gauge kedalam
batang cylinder bore gauge lalu lakukan kalibrasi dial gauge, caranya
seperti berikut ; Advertisement
·
Ambil outside micrometer lalu set mikrometer dengan hasil pengukuran 62,8 mm.
·
Masukan cylinder bore gauge kedalam
mikrometer, maka jarum akan bergerak.
·
Putar skala dial gauge agar angka 0 bertepatan dengan
jarum.
3.
Lakukan pengukuran
Setelah kita kalibrasi bore gauge, kita bisa langsung
menggunakannya untuk mengukur diameter silinder. Caranya kurang
lebih seperti ini ;
·
Masukan cylinder bore gauge ke titik pengukuran pertama maka jarum dial gauge akan bergerak. Goyangkan bore gauge
seperti yang ditunjukan pada gambar,
lalu perhatikan titik terjauh jarum dial gauge bergerak.
·
Misal titik terjauh
dial indicator adalah
0,1 mm setelah 0 maka diameter silinder adalah 62,8 – 0,1 mm = 62,7 mm.
·
Misal titik terjauh
dial indikator adalah
0,1 mm sebelum 0 (tidak
mencapai 0) maka diameter
silinder 62,8 + 0,1 = 62,9 mm.









Tidak ada komentar:
Posting Komentar